HIMAFISI Hadiri Gala Premiere Pulung Gantung: Pati Ngendat di XXI Jember

Jember, 3 Februari 2025 – Malam yang penuh antusiasme menyelimuti Transmart Jember XXI saat para sineas muda dan pecinta film berkumpul dalam acara gala premiere film Pulung Gantung: Pati Ngendat. Film ini merupakan karya terbaru dari sutradara Chiska Doppert dan menghadirkan deretan aktor berbakat seperti Andrew Barrett, Michael Russel, Bulan Sofya, Annisa Kaila, Adelia Resya, Egy Fedly, Indra Pacique, serta sejumlah pemain lainnya. Acara ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Himpunan Mahasiswa Televisi dan Film (HIMAFISI) Universitas Jember yang diundang untuk menonton bersama Komunitas Perfilman Jember (Koper), komunitas yang aktif dalam pengembangan perfilman di wilayah Jember dengan para undangan serta sineas muda pecinta film lainnya.

Antusiasme Penonton di XXI Jember

Meskipun gala premiere ini tidak semeriah pemutaran di kota-kota besar, acara tetap berlangsung lancar dengan hampir seluruh kursi di bioskop terisi oleh penonton yang penasaran dengan kisah yang diangkat. Para penonton tampak serius mengikuti alur cerita yang sarat dengan unsur klenik khas Jawa, sesekali terdengar bisikan kagum dan ketegangan saat adegan-adegan mencekam muncul di layar.

Misteri Pulung Gantung yang Mencekam

“Pulung Gantung: Pati Ngendat” membawa penonton ke sebuah desa terpencil di Jawa yang masih mempercayai mitos pulung pantung yaitu fenomena gaib berupa cahaya merah seperti bola api yang menyerupai meteor di langit malam yang diyakini sebagai pertanda kematian. Setiap kali cahaya itu muncul, keesokan harinya seorang warga desa ditemukan tewas tergantung dalam keadaan misterius di atas pohon dan sebelum gantung diri korban pulung gantung tersebut berucap mantra pulung gantung yaitu “Aku Arep Ngendat” dan batu nisan makam korban pulung gantung berwarna hitam yang berbeda warna dengan makam orang meninggal lainnya. Desa tersebut menjadi desa dengan kasus kematian bunuh diri tertinggi. Film ini berhasil membangun atmosfer horor yang intens, memadukan elemen mitos dan realitas dengan apik.

Pengalaman menonton gala premiere ini menjadi momen berharga untuk lebih mengenal karya sineas Indonesia yang mengangkat budaya dan kepercayaan lokal dalam medium film. Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi seru seputar aspek sains dalam fenomena yang digambarkan dalam film, terutama mengenai bagaimana cahaya dan persepsi manusia terhadap fenomena gaib dapat dijelaskan secara ilmiah dan dituangkan dalam sebuah karya film. Semoga ke depannya lebih banyak lagi acara serupa yang bisa menghubungkan komunitas film di Jember dengan dunia perfilman Indonesia, menciptakan ruang bagi lebih banyak film berbakat untuk dinikmati dan diapresiasi bersama.

Dengan kesuksesan gala premiere ini, diharapkan semakin banyak film Indonesia yang mampu menggali dan mengenalkan kearifan lokal melalui sinema. HIMAFISI pun mengapresiasi kesempatan yang diberikan oleh KOPER untuk bisa terlibat dalam momen spesial ini. Film “Pulung Gantung: Pati Ngendat” bukan sekadar tontonan, tetapi juga sebuah cerminan dari kepercayaan dan ketakutan masyarakat yang masih hidup dalam budaya kita.