Jember, 22 Juli 2025 — “Siapa sangka si tukang gambar ini ternyata bisa desain juga.” Begitulah ungkapan reflektif dari Nadiyah Rifa Salsabila, mahasiswa Program Studi Televisi dan Film angkatan 2023 Universitas Jember, yang berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih Juara 3 dalam ajang Digital Design Competition 2025. Lomba ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (HMJA FEB UNEJ) dengan mengusung tema besar “Bangkit Bersama: Peran Generasi Muda dalam Memulihkan Nilai, Integritas, dan Kepercayaan Bangsa.” Sebagai bentuk kontribusi mahasiswa dalam membangkitkan kembali nilai, integritas, dan kepercayaan bangsa melalui media digital.
Pilihan Tema dan Ide Desain
Dengan mengangkat subtema “Etika Digital”, Rifa mempersembahkan karya infografis berjudul “Ada Jejak di Balik Klik: Pahami Pentingnya Jejak Digital di Dunia Maya.” Karya tersebut menyoroti urgensi literasi digital, terutama dalam memahami jejak digital aktif maupun pasif yang berdampak langsung pada keamanan data, reputasi, serta privasi pengguna internet yang harus lebih sadar dan bertanggung jawab dalam bermedia. Desainnya menyampaikan pesan penting secara visual yang mudah dipahami dan berdampak. Melalui pendekatan visual yang menarik dan data yang kredibel, infografis ini sukses mencuri perhatian dewan juri serta publik yang turut memberikan vote pada babak penyisihan. Pengguna internet harus lebih sadar dan bertanggung jawab dalam bermedia. Desainnya menyampaikan pesan penting secara visual yang mudah dipahami dan berdampak.
Dalam prosesnya, Rifa sempat dilanda keraguan. Desain infografis bukan sekadar soal estetika, melainkan juga bagaimana merangkai konten edukatif yang berdampak kuat. Namun, dorongan dari rekan-rekan HIMAFISI, serta rasa ingin terus berkembang selama masa liburan semester, menjadi motivasi utama untuk tetap melangkah maju.
Proses Kreatif dan Teknik Desain
Salah satu hal menarik yang patut dicatat adalah pendekatan kreatif yang ia gunakan—Rifa menggabungkan teknik ilustrasi manual menggunakan aplikasi Procreate, lalu memadukannya dengan penyusunan layout di Canva, membuktikan bahwa keterbatasan tools bukanlah penghalang bagi proses berkarya.
Perjalanan menuju babak final pun tidak mudah. Rifa harus melalui proses riset, copywriting, hingga presentasi final secara daring di hadapan juri. Meski sempat merasa grogi dan ragu saat sesi tanya jawab, siapa sangka hasil akhir justru membawa kejutan besar: namanya diumumkan sebagai Juara 3, dan tampil di layar Zoom sebagai bentuk apresiasi dari panitia lomba.
Kesan, Pesan, serta Harapan HIMAFISI
Melalui pencapaiannya ini, Rifa mengungkapkan betapa pentingnya mengenal potensi diri dan berani mengeksplorasi bakat yang dimiliki. Ia berharap teman-teman HIMAFISI lainnya tidak takut untuk mencoba hal baru dan terus berlatih menggali kemampuan, karena potensi bisa tumbuh dari tempat yang tidak disangka-sangka. “Desain grafis juga nggak harus selalu pakai Adobe—pakai aplikasi gambar dan Canva pun bisa menang kok,” tuturnya sambil tersenyum. Kemenangan ini membuat Rifa menyadari bahwa dirinya memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh. Ia berpesan kepada sesama mahasiswa, khususnya rekan-rekan HIMAFISI, untuk terus berani mengeksplorasi kemampuan diri dan tidak terjebak pada keraguan. Menurutnya, berkarya tidak harus selalu menggunakan perangkat atau aplikasi profesional; yang penting adalah pesan dan keberanian untuk mencoba.
Saat ini, Rifa tengah disibukkan dengan beberapa proyek kreatif lainnya, seperti kerja sama dengan penerbit Erlangga dan kompetisi sayembara buku anak. Meski begitu, ia tetap membuka peluang untuk kembali mengikuti lomba desain di masa mendatang.
Apresiasi HIMAFISI: Mendorong dan Merayakan Setiap Langkah Berkarya
HIMAFISI memberikan apresiasi penuh atas pencapaian yang diraih Rifa. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Televisi dan Film juga bisa bersinar di bidang kreatif digital. Ke depan, HIMAFISI berharap akan semakin banyak anggota yang tidak hanya aktif di ruang produksi program tv atau film, tetapi juga di berbagai lini kompetisi kreatif lain yang relevan. Kemenangan Rifa menjadi inspirasi sekaligus motivasi untuk terus mengasah potensi dan menjadikan karya sebagai medium kontribusi mahasiswa dalam membangun ruang edukatif dan kritis. HIMAFISI percaya bahwa ruang berkarya harus terus dibuka seluas-luasnya agar semua anggota dapat berkembang sesuai minat dan potensinya masing-masing. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh anggota HIMAFISI untuk tidak ragu melangkah, mencoba, dan terus percaya bahwa setiap karya memiliki kekuatannya sendiri.
Teruslah berkarya, menjelajah kemungkinan, dan jadilah sinar dalam ruang kreatifmu sendiri!
Sampai bertemu di prestasi yang membanggakan lainnya!
Salam HIMAFISI : Kreatif, Muda, dan Energik!