Film “Wahyu” Berhasil Memukau dan Meraih Penghargaan sebagai  Film Favorit Penonton di Jakarta World Cinema 2025

Himpunan Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film (HIMAFISI) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh anggota HIMAFISI melalui film pendek Wahyu. Film ini berhasil meraih penghargaan Audience Favorite Winner dalam kompetisi film pendek pada ajang KlikFilm Short Movie Competition yang merupakan bagian dari Jakarta World Cinema (JWC) 2025.

Film Wahyu merupakan karya produksi Akasia Pictures dari Program Studi Televisi dan Film FIB UNEJ. Disutradarai dan ditulis oleh Nada Leo Prakasa, film ini digarap bersama Dzikri Ilham dan Adnan Ramadani. Keberhasilan Wahyu meraih predikat favorit penonton menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar HIMAFISI, Fakultas Ilmu Budaya, serta almamater Universitas Jember.

Penghargaan ini diraih setelah Wahyu lolos dalam 30 besar shortlist KlikFilm Short Movie Competition 2025 dan mendapat respons paling kuat dari penonton. Atas capaian tersebut, tim Wahyu juga memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta. Pencapaian ini membuktikan bahwa karya mahasiswa UNEJ mampu bersaing dan mendapatkan tempat di hati publik perfilman nasional.

Tentang Film Wahyu

Secara naratif, Wahyu mengangkat kisah seorang santri yang berada dalam dilema moral dan emosional akibat pengalaman pelecehan yang dialaminya. Film ini disampaikan dengan pendekatan yang empatik dan jujur, membuka ruang dialog tentang isu pelecehan seksual yang selama ini kerap dianggap tabu, terlebih ketika terjadi di lingkungan dengan nilai religius yang kuat. Cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata yang pernah dialami oleh orang terdekat sutradara.

Keberanian dalam mengangkat tema sensitif tersebut menjadi salah satu kekuatan utama Wahyu. Film ini tidak hanya menawarkan cerita, tetapi juga mengajak penonton untuk merefleksikan persoalan kemanusiaan, empati, dan keberanian bersuara. Predikat favorit penonton menunjukkan bahwa film ini mampu membangun kedekatan emosional serta relevansi yang kuat dengan audiens.

Jakarta World Cinema 2025

Jakarta World Cinema 2025 sendiri merupakan ajang berskala internasional yang melibatkan 185 film dari 66 negara, dengan total 208.111 partisipan yang mengikuti pemutaran daring maupun pemutaran langsung di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Di tengah persaingan tersebut, capaian Wahyu menjadi bukti bahwa film pendek karya mahasiswa mampu bersaing di ruang apresiasi yang luas.

Prestasi ini juga mendapat sambutan positif dari pimpinan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Dekan FIB UNEJ, Prof. Nawiyanto, M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa keberhasilan film Wahyu merupakan indikator keberhasilan Program Studi Televisi dan Film dalam melahirkan sineas muda yang kreatif, peka secara sosial, dan mampu bersaing di tingkat nasional. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Dekan I FIB UNEJ, Dr. Ikwan Setiawan, M.A., yang menekankan peran film sebagai medium refleksi budaya dan pemantik diskusi publik.

Bagi HIMAFISI, capaian ini bukan sekadar prestasi individual, melainkan representasi semangat kolektif mahasiswa Televisi dan Film dalam berkarya secara jujur, berani, dan bertanggung jawab. Keberhasilan Wahyu di Jakarta World Cinema 2025 menjadi pengingat bahwa film dapat menjadi ruang suara bagi isu-isu yang selama ini terpinggirkan.

HIMAFISI berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh anggota dan mahasiswa PSTF FIB UNEJ untuk terus berkarya, mengeksplorasi gagasan, serta membawa nama baik almamater melalui karya-karya yang bermakna dan berdaya guna bagi masyarakat.

Salam HIMAFISI: Kreatif, Muda, dan Energik!