HIMAFISI Hadiri 4th Ciputra Film Festival 2025: Belajar, Berdiskusi, dan Merayakan Sinema Multiplatform

Surabaya, 27–29 Mei 2025 — Himpunan Mahasiswa Film dan Televisi (HIMAFISI) Universitas Jember berkesempatan untuk hadir langsung dalam rangkaian kegiatan 4th Ciputra Film Festival (CFF) 2025 yang digelar di Universitas Ciputra Surabaya. Festival ini menjadi ruang belajar kolektif, tempat bertemunya mahasiswa film, pembuat film muda, akademisi, dan pelaku industri kreatif dari berbagai daerah.

Kegiatan ini menjadi salah satu program pengayaan eksternal bagi HIMAFISI, yang diikuti dengan semangat untuk memperluas jejaring, menyerap inspirasi baru, dan mengenal langsung dinamika ekosistem film independen dan festival di Indonesia.

Forum Diskusi AI dan Masa Depan Perfilman: Membuka Hari Pertama dengan Wawasan Kritis

Festival resmi dibuka pada 27 Mei 2025 dengan Forum Diskusi Terbuka bertema “AI and the Future of the Film Industry: Threat or Opportunity?”. Forum ini menjadi salah satu sesi yang paling berkesan bagi peserta karena membahas secara kritis peran kecerdasan buatan dalam proses produksi film.

Diskusi ini menghadirkan dua pembicara utama:

  • Dr. Karen Pearlman, Associate Professor dari Macquarie University, Australia
  • Motulz Anto, kreator digital sekaligus staf khusus Kemenkomdigi

Dr. Karen membagikan pengalamannya sebagai filmmaker dokumenter internasional dan menekankan bahwa AI bukan pengganti, tetapi alat bantu dalam mendukung proses kreatif manusia. Sementara itu, Motulz menunjukkan praktik langsung penggunaan AI dalam film “Perjalanan Waktu” yang diproduksi untuk TVRI, membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan secara etis dan inovatif.

Sesi ini turut dihadiri oleh Syaifullah, S.E., M.Ec., Ph.D., Direktur Film, Musik, dan Seni dari Kementerian Kebudayaan RI, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap Ciputra Film Festival sebagai ruang ekspresi anak muda dan wadah penguatan industri budaya Indonesia.

Screening Eksklusif dan Open Air: Pengalaman Sinema Multiruang

Hari pertama juga diisi dengan program exclusive screening dan open air screening, dua bentuk pemutaran film dengan atmosfer yang berbeda. Exclusive screening dilaksanakan di ruang mezzanine kampus, menayangkan film-film pilihan secara terbatas, termasuk film internasional bertema “Boundless Possession”.

Sementara itu, open air screening diselenggarakan di area terbuka yang memberi pengalaman menonton dengan suasana lebih santai namun tetap berkesan. Film seperti Jenglot Man—yang menggabungkan elemen supranatural dan visual absurd—mencuri perhatian dengan pendekatan sinematik yang tak biasa.

“Nonton Ini Sama”: Lima Film Animasi dan Ruang Diskusi Terbuka

Pada hari berikutnya, HIMAFISI mengikuti program bertajuk “Nonton Ini Sama”, yaitu sesi pemutaran lima film animasi pendek dengan tema dan pendekatan visual yang saling terhubung. Setelah pemutaran, dilangsungkan sesi diskusi terbuka antara pembuat film dan penonton, membahas proses produksi, pendekatan artistik, serta respon terhadap isu yang diangkat dalam tiap film.

Diskusi berjalan hangat dan dua arah. Bagi HIMAFISI, forum seperti ini sangat penting karena menjadi sarana untuk memahami bagaimana ide visual diterjemahkan ke dalam bentuk animasi secara teknis dan konseptual.

Pergelaran Foto: Visual Diam yang Penuh Cerita

Selain film, festival ini juga menghadirkan pameran fotografi dari berbagai peserta dan komunitas. HIMAFISI mengunjungi galeri foto yang menampilkan visual bertema ruang, waktu, tubuh, dan memori. Pameran ini membuka perspektif baru tentang pentingnya kemampuan menangkap momen dalam satu frame—yang juga relevan dengan dunia produksi film.

Refleksi HIMAFISI: Festival sebagai Ruang Tumbuh dan Kolaborasi

Kehadiran HIMAFISI di Ciputra Film Festival tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai peserta aktif yang hadir untuk belajar, mencatat, dan membangun koneksi. Festival ini tidak hanya menyajikan film, tetapi juga menjadi laboratorium ide, ruang diskusi, dan panggung kolaborasi antara teknologi, estetika, dan masa depan dunia film.

Pengalaman mengikuti forum, pemutaran, pameran, dan diskusi telah memperluas pemahaman kami sebagai mahasiswa film tentang tren industri, etika visual, dan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi seperti AI.

Tonton keseruannya di sini!

Salam HIMAFISI: Kreatif, Muda, dan Energik!