Rizky, Mahasiswa Universitas Jember, Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Televisi dan Film Angkatan 2024 Memenangkan Lomba dan Pameran Fotografi Seni Budaya Rana Budaya #3

Himpunan Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film (HIMAFISI) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember menyampaikan apresiasi dan kebanggaan yang setinggi-tingginya kepada Rizky atas capaian gemilangnya dalam ajang Lomba dan Pameran Fotografi Seni Budaya Rana Budaya #3: Still Culture. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja kreatif mahasiswa tidak hanya berhenti pada ruang kelas, tetapi mampu berbicara di tingkat nasional dan berkontribusi dalam upaya pelestarian budaya melalui medium visual.

Pameran Fotografi Rana Budaya #3 resmi dibuka pada Kamis, 4 September 2025, bertempat di Gedung Militaire Societeit, Taman Budaya Yogyakarta, dan berlangsung hingga 13 September 2025. Ajang tahunan ini menampilkan 150 karya terpilih dari lebih dari 1.500 karya yang dikirimkan oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Antusiasme tersebut menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap fotografi sebagai medium seni sekaligus sarana pencatatan kebudayaan.

Mengusung tema Still Culture, Rana Budaya #3 menghadirkan ruang tafsir yang luas bagi para fotografer untuk merekam detail budaya yang kerap hadir dalam keseharian, namun sering luput dari perhatian. Melalui sudut pandang personal, karya-karya yang dipamerkan tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga mengajak penonton menelusuri makna, sejarah, serta transformasi objek budaya di tengah perubahan zaman.

Di tengah proses seleksi yang ketat oleh dewan juri yang terdiri dari Aji Susanto Anom, Beawiharta, dan Shofia Utami, karya Rizky berhasil menonjol dan meraih apresiasi dalam kompetisi ini. Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas teknis, kekuatan narasi visual, serta kesesuaian karya dengan tema yang diusung. Capaian tersebut menjadi pengakuan atas kepekaan Rizky dalam membaca realitas budaya dan menerjemahkannya ke dalam bahasa visual yang jujur dan bermakna.

Keberhasilan ini juga sejalan dengan tujuan Rana Budaya sebagai ruang apresiasi dan edukasi. Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Dra. Purwiati, menegaskan bahwa pameran ini dihadirkan untuk memperluas wawasan masyarakat, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, serta mempererat jejaring antara seniman, komunitas, dan publik. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, S.S., M.A., menekankan pentingnya fotografi sebagai media dokumentasi budaya yang kelak dapat menjadi arsip berharga bagi generasi mendatang.

Pengalaman Pertama yang Berkesan

Rizky menceritakan bahwa ia tidak menyangka fotonya terpilih sebagai karya yang dipamerkan. Selain menjadi kemenangan pertamanya, momen ini juga menjadi kesempatan pertama baginya berangkat ke Yogyakarta untuk menghadiri pameran foto tersebut. Pengalaman ini ia anggap membuka wawasan baru tentang dunia fotografi yang selama ini hanya ia pelajari secara mandiri.

Rizky menyampaikan bahwa penting untuk percaya pada kemampuan diri, meskipun kesempatan terlihat kecil. Ia belajar bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama untuk berkembang.

“Kalau belum berhasil, tetap semangat. Ada waktunya kita bisa berada di atas,” ujarnya.

Harapan dan Langkah Selanjutnya

Melalui pencapaian ini, Rizky berharap dapat terus belajar dan mendalami fotografi. Ia juga berharap keberhasilannya dapat memberikan dorongan bagi teman-teman HIMAFISI lainnya untuk berani mencoba dan mengikuti berbagai kompetisi.

Apresiasi dari HIMAFISI

Bagi HIMAFISI, pencapaian Rizky bukan sekadar kemenangan personal, melainkan juga kebanggaan bersama. Prestasi ini mencerminkan semangat belajar, kepekaan artistik, serta keberanian untuk hadir dan berkompetisi di ruang kreatif yang lebih luas. Hal tersebut selaras dengan nilai-nilai yang terus didorong HIMAFISI, yakni mendorong mahasiswa untuk aktif berkarya, berproses, dan membawa perspektif lokal ke dalam percakapan seni dan budaya nasional.

HIMAFISI berharap capaian ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengasah kepekaan, memperluas pengalaman, dan tidak ragu menampilkan karya di ruang-ruang apresiasi publik. Fotografi, sebagaimana ditunjukkan melalui Rana Budaya #3, bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang tanggung jawab merekam, menjaga, dan merawat ingatan budaya.

Salam HIMAFISI: Kreatif, Muda, dan Energik