HIMAFISI (Himpunan Mahasiswa Televisi dan Film) Universitas Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan budaya apresiasi film di lingkungan kampus. Melalui program tahunan bertajuk Screening Kita, HIMAFISI resmi memulai screening perdananya dengan tema “Suara Kartini”, yang diselenggarakan di Aula Sutan Takdir Alisjahbana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember.
Screening Kita merupakan salah satu program unggulan HIMAFISI yang akan hadir tiga kali dalam tahun 2025, dengan sajian tema yang berbeda di setiap pelaksanaannya. Melalui kegiatan ini, HIMAFISI membuka ruang dialog dan apresiasi terhadap karya film mahasiswa yang memotret isu-isu perempuan, khususnya dalam ranah perjuangan hak, akses pendidikan, dan identitas sosial.
Mengangkat Semangat Kartini Lewat Sinema
Pemilihan tema “Suara Kartini” bukan tanpa alasan. Kartini dikenal luas sebagai simbol perjuangan emansipasi perempuan Indonesia yang menggugah pentingnya pendidikan dan kesetaraan gender. Semangat Kartini itu kini diteruskan oleh para pengkarya film muda yang berupaya menyuarakan pengalaman dan pergulatan perempuan melalui medium visual. Jasmine, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa Screening Kita diharapkan menjadi platform berkelanjutan yang mampu menumbuhkan kesadaran kritis terhadap isu sosial di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum.
“Mengalun Hingga Terdengar Luas dan Selamanya!”
Setiap kemenangan adalah buah dari perjuangan — dan kerap, murung adalah harga dari senyum di kemudian hari. Hari ini, dunia masih terasa gelap bagi perempuan, mereka mencoba “meraba terang” dalam kegelapan yang menyelimutinya.
R.A. Kartini berjuang dengan caranya sendiri — begitu pula kami, para “pengrajin cerita.” Kami adalah perpanjangan tangan Kartini; menyuarakan perjuangan perempuan untuk meraih hak-haknya, melalui setiap detak cerita dan tangkapan cahaya dari lensa kamera. Pada Screening Kita kali ini yang mengusung tema “Suara Kartini”, kita bersama-sama akan mencoba mendengar seruan kaum perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka yang dirampas paksa.
Programmer Screening Kita menegaskan bahwa film adalah media yang kuat untuk menyuarakan aspirasi perempuan, menyingkap realitas yang kerap tersembunyi, sekaligus mengajak pada perubahan sosial. Melalui layar, suara-suara yang terpinggirkan diberi panggung yang layak.
Tiga Film, Tiga Perspektif Perempuan
Screening Kita “Suara Kartini” menayangkan tiga film pendek dengan sudut pandang berbeda yang mewakili pengalaman perempuan di Indonesia:
- Bunga Dalam Sangkar – Stephanie Saragih (Tasik Project)
Film dokumenter ini menggali realitas standar kecantikan di Indonesia dan bagaimana konstruksi sosial tersebut membelenggu kebebasan perempuan dalam mengekspresikan diri. - Diam-Diam, Aku Ingin Melawan – M. Labib Pratama (Moro-Moro Production)
Sebuah film horor yang mengekspresikan ketakutan serta trauma siswi korban kekerasan seksual oleh gurunya. “Ketindihan” menjadi simbol beban psikologis yang ia hadapi, sekaligus metafora perlawanan dalam diam. - Ratih – Sela Dwi Anjarwati (Akasia Pictures)
Mengangkat kisah seorang guru muda yang berjuang menghapus stigma terhadap pendidikan perempuan di daerahnya. Perjuangannya menghadapi tantangan sosial menjadi cerminan nyata emansipasi di akar rumput.
Rangkaian Acara Screening Kita “Suara Kartini”
Kegiatan dimulai sejak sore hari dengan sesi registrasi atau open gate dan pemutaran teaser. Setelah pembukaan resmi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne UNEJ, serta lagu “Ibu Kita Kartini,” penonton diajak menyimak catatan programmer yang menjelaskan latar belakang pemilihan tema dan arah gerak program ini ke depan.
Setelah pemutaran film, sesi diskusi menjadi wadah refleksi dan pertukaran pandangan antara penonton dan para pengkarya film. Diskusi ini memperdalam pemahaman terhadap pesan yang disampaikan dan membuka ruang dialog yang sehat dan produktif.
Tak berhenti di sana, sesi “Mari Melingkar” memberi kesempatan bagi penonton untuk berbagi refleksi personal terkait isu perempuan. Acara ditutup dengan penyerahan bunga kepada filmmaker dan dokumentasi bersama sebagai bentuk apresiasi kolektif.
Screening Kita “Suara Kartini” bukan sekadar screening film, ini adalah gerakan kesadaran. Sebuah langkah awal yang akan terus berlanjut sepanjang tahun dengan konsistensi tema dan semangat yang sama—memberi ruang pada cerita-cerita yang jarang didengar, terutama suara perempuan.
Melalui program ini, HIMAFISI Universitas Jember menegaskan komitmennya untuk menjadi ruang kreatif yang tak hanya memproduksi karya visual, tetapi juga menumbuhkan wacana kritis dan mendorong perubahan sosial melalui kekuatan sinema.
Salam HIMAFISI: Kreatif, Muda, dan Energik!