Sinopsis :
Kisah seorang anak perempuan yang meyakini bahwa cinta sang ayah adalah cinta yang sempurna, meskipun dirinya belum pernah melihat wajah ayahnya. Saat dalam kandungan sang ibu, sang ayah diculik dan dieksekusi di sebuah bukit. Mayatnya pun tidak dikubur melainkan di buang ke laut oleh rezim militer yang berkuasa. Ayah kinanti adalah seorang aktivis demonstrasi dan pergerakan demokrasi menuntut reformasi semasa mereka mahasiswa. Kinanti setiap waktu senantiasa berharap dan menanti sang ayah suatu saat akan datang menemuinya dan mengantarnya bersekolah. Untuk menunjukkan ungkapan rasa cinta dalam hatinya kepada sang ayah, Kinanti menulis dalam buku diarynya. Pada tahun ke delapan bertepatan dengan ulang tahun sang ayah, Kinanti menulis selembar surat. Kemudian surat tersebut dibawanya ke kantor pos. Sesampainya di kantor pos, Kinanti kebingungan menuliskan alamat sang ayah, karena memang dia tidak mengetahui alamat persis ke mana ayahnya berada. Ibunya sengaja menyembunyikan keberadaan dan kejadian yang menimpa ayahnya. Dan ternyata surat tersebut dikirimkan Kinanti kepada sang penguasa untuk menanyakan keberadaan ayahnya. Surat yang dikirimkannya kebetulan di terima oleh istri penguasa. Istri penguasa lalu membaca dan menangis mendekap surat tersebut sembari menatap sang penguasa yang sedang bermain dengan anak dan cucu-cucunya.
TREASURE
Stocklist suasana demontrasi mahasiswa menuntut turunnya rezim Orde Baru. Tampak terjadi konflik fisik antara mahasiswa dengan aparat keamanan. Beberapa orang terluka dan kerusakan yang parah melanda fasilitas umum. Saling lempar batu dan semprotan air dari water canon menambah riuh susana demontrasi.
Ext. Jalan Raya. Malam
Suara dentang lonceng gereja berdentang beberapa kali. Sinar bulan temaram. Lampu jalan bersinar parau. Lengang. Dari kejauhan tampak sesosok laki-laki berlari dengan wajah berpeluh dan pandangan mata ketakutan. Bajunya basah oleh keringat dan kotor. Dengan tergesa-gesa sesekali dia menengok ke belakang. Setelah beberapa saat berhenti untuk mengambil nafas. Dia pun kembali berlari mengendap-endap di antara jalan-jalan gang dan rumah-rumah warga. Sunyi. Senyap. Bunyi jengkerik memekik.
CUT TO
Ext. Depan Pintu Rumah. Malam
Laki-laki itu mengetuk pintu dengan pelan-pelan. Daun pintu terkuak. Sepasang wajah perempuan muncul. Laki-laki pun masuk dan wajah perempuan menengok ke kanan-ke kiri untuk memastikan tidak ada orang yang mengikuti. Lalu daun pintu pun ditutup.
FADE IN
FADE OUT
Int. Kamar. Malam
Sepasang pemuda-pemudi saling memagut dan memadu kasih di atas ranjang. Lenguhan kenikmatan mengakhiri pergumulan mereka. Nafas yang terengah-engah masih terlihat dari keduanya. Pemuda itu mengambil sebatang rokok lantas menyalakan korek dan membakar rokoknya. Satu tarikan asap segera keluar dari mulutnya. Pemudi berbaring di sebelahnya sembari mengelus-elus dada laki-laki tersebut.
Baca selengkapnya disini