[:en]Di masa pandemi corona, Bapak Drs. A Lilik Slamet Raharsono, M. A. (Kaprodi PSTF) tetap bekerja di kantor sebagaimana biasanya. Beliau mengungkapkan jika para pegawai tidak bisa sepenuhnya untuk bekerja di rumah, karena harus tetap memberikan pelayanan yang terbaik sebagaimana arahan rektor. Jam kerja di masa pandemi ini diakhiri pada pukul 13.00 WIB, lebih pendek dari jam kerja biasanya.
Suka duka perkuliahan karena adanya pandemi ini adalah tidak bisa melakukan kuliah secara tatap muka, sedangkan jika melakukan kuliah secara daring sangat terbatas. Menurut Beliau, emosi antara melakukan kuliah secara tatap muka dan daring tentunya berbeda. Jika menyampaikan materi secara langsung bisa bervariasi, bisa bercerita dengan mengaitkan banyak hal. Berbeda dengan menampilkan powerpoint atau harus membaca materi, tidak terjadi komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar di lingkungan kampus secara daring kurang maksimal, berbeda dengan lembaga pendidikan yang sudah membiasakan tidak pernah tatap muka tetapi ada tutorial secara periodik. Beliau mengungkapkan pola pembelajaran yang digunakan adalah model klasikal (metode pengajaran tatap muka, bimbingan, direct contact antar mahasiswa dan pengajar sehingga terjadi diskusi secara langsung), tidak hanya memberi ilmu saja, tetapi juga mendidik. Melakukan kuliah selama pandemi ini tentunya bisa dilakukan secara informal (bertemu langsung atau diskusi lewat chat), namun hal tersebut juga tergantung pada inisiatif mahasiswa.
Kegiatan bimbingan selama pandemi tetap berjalan seperti biasa. Untuk yang berdomisili di Jember bisa bertemu secara langsung, sedangkan yang berada di luar kota bisa berkomunikasi melalui WhatsApp. Tentunya jika ingin bertemu secara langsung tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Begitu pun dengan ujian kelayakan skripsi dan seminar juga tetap berjalan. Kebanyakan mahasiswa melaksanakan ujian secara langsung daripada melalui daring. Beliau juga berharap agar pandemi ini segera berakhir.[:]